AWAS UANG TUMBAL DI SEBAR DI JALANAN
Ciri-ciri duit tumbal di jalan memang susah dipisahkan dengan fulus asli yang memang benar-benar jatuh di jalan. Sepintas laksana mitos, namun ini nyata terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itu, Anda dianjurkan untuk tidak memungut uang ketika nemu fulus di jalan.
Ada pelbagai cara orang menggali kekayaan. Salah satunya dengan memungut pesugihan, entah tersebut dalam format tikus putih, ular atau semacam blorong, kera, babi maupun tuyul.
Tapi dalam pesugihan, terdapat perjanjian yang mesti dilaksanakan orang itu dengan jin yang memberinya kekayaan. Apa itu? Adalah tumbal.
Tumbal dapat dengan matinya istri, anak, karyawan atau bahkan orang lain. Kok dapat orang lain?
Bisa, contohnya dengan sengaja manaruh duit pesugihan di jalan. Siapa saja yang mengambilnya bakal menjadi tumbal.
Apakah ini hanya kisah mitos belaka? Tidak. Ini terdapat dalam cerita nyata.
Seseorang yang didatangi berberita.com membeberkan semuanya. Dia ialah tetangga dari orang yang memungut pesugihan.
Ritual khusus
Rumah tetangga yang memungut pesugihan tersebut seringkali ada sosok ular besar yang masuk ke rumahnya dari langit.
Sosok ular tersebut masuk ke kamar eksklusif dan mengerjakan hubungan dengan pengambil pesugihan. Jika yang memungut laki-laki, ular tersebut akan menjelma menjadi wanita cantik.
Jika yang memungut wanita, maka ular akan pulang menjadi pria tampan. Setelah hubungan selesai, seringkali langsung ada dana yang melimpah di ranjang.
Uang tumbal dijalan
Jika tidak suami, anak atau karyawannya, yang dijadikan tumbal pasti orang yang sengaja dijebak memakai uang yang ditinggal di jalan.
Orang yang nemu fulus dijalan itulah yang bakal menjadi tumbal. Miris sekali bukan?
Ciri-cirinya, seringkali di dalam plastik dengan jumlah yang lumayan fantastis. Misalnya dari Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.
Hanya saja, duit dalam jumlah yang fantastis dirasakan terlalu mainstream, sampai-sampai pelaku seringkali hanya membubuhkan uang dalam jumlah sedikit contohnya Rp 500 ribu, Rp 1 juta, atau bahkan Rp 300 ribuan saja.
Uang tersebut sengaja ditekuk-tekuk, seakan-akan murni jatuh dari saku pemilik.
Nah, saat uang tersebut diambil, maka dia bakal jadi tumbal. Maka berhati-hatilah, tidak boleh mudah tergoda dengan barang yang bukan kepunyaan kita, meski tersebut di jalanan.
Mungkin untuk sebagian orang, kisah seperti ini dirasakan mitos. Namun, ini ialah kisah nyata dan terdapat dalam kehidupan kita.
Jika nemu fulus dijalan, dapat jadi tersebut pengambil pesugihan yang sengaja melemparkan uang guna dijadikan tumbal. Namun dapat jadi pun benar-benar duit jatuh.
Hanya saja, anda harus berhati-hati dan waspada. Sebaiknya pakai fulus halal dari kerja keras.
Karena itu, Anda dianjurkan untuk tidak memungut uang ketika nemu fulus di jalan.
Ada pelbagai cara orang menggali kekayaan. Salah satunya dengan memungut pesugihan, entah tersebut dalam format tikus putih, ular atau semacam blorong, kera, babi maupun tuyul.
Tapi dalam pesugihan, terdapat perjanjian yang mesti dilaksanakan orang itu dengan jin yang memberinya kekayaan. Apa itu? Adalah tumbal.
Tumbal dapat dengan matinya istri, anak, karyawan atau bahkan orang lain. Kok dapat orang lain?
Bisa, contohnya dengan sengaja manaruh duit pesugihan di jalan. Siapa saja yang mengambilnya bakal menjadi tumbal.
Apakah ini hanya kisah mitos belaka? Tidak. Ini terdapat dalam cerita nyata.
Seseorang yang didatangi berberita.com membeberkan semuanya. Dia ialah tetangga dari orang yang memungut pesugihan.
Ritual khusus
Rumah tetangga yang memungut pesugihan tersebut seringkali ada sosok ular besar yang masuk ke rumahnya dari langit.
Sosok ular tersebut masuk ke kamar eksklusif dan mengerjakan hubungan dengan pengambil pesugihan. Jika yang memungut laki-laki, ular tersebut akan menjelma menjadi wanita cantik.
Jika yang memungut wanita, maka ular akan pulang menjadi pria tampan. Setelah hubungan selesai, seringkali langsung ada dana yang melimpah di ranjang.
Uang tumbal dijalan
Jika tidak suami, anak atau karyawannya, yang dijadikan tumbal pasti orang yang sengaja dijebak memakai uang yang ditinggal di jalan.
Orang yang nemu fulus dijalan itulah yang bakal menjadi tumbal. Miris sekali bukan?
Ciri-cirinya, seringkali di dalam plastik dengan jumlah yang lumayan fantastis. Misalnya dari Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.
Hanya saja, duit dalam jumlah yang fantastis dirasakan terlalu mainstream, sampai-sampai pelaku seringkali hanya membubuhkan uang dalam jumlah sedikit contohnya Rp 500 ribu, Rp 1 juta, atau bahkan Rp 300 ribuan saja.
Uang tersebut sengaja ditekuk-tekuk, seakan-akan murni jatuh dari saku pemilik.
Nah, saat uang tersebut diambil, maka dia bakal jadi tumbal. Maka berhati-hatilah, tidak boleh mudah tergoda dengan barang yang bukan kepunyaan kita, meski tersebut di jalanan.
Mungkin untuk sebagian orang, kisah seperti ini dirasakan mitos. Namun, ini ialah kisah nyata dan terdapat dalam kehidupan kita.
Jika nemu fulus dijalan, dapat jadi tersebut pengambil pesugihan yang sengaja melemparkan uang guna dijadikan tumbal. Namun dapat jadi pun benar-benar duit jatuh.
Hanya saja, anda harus berhati-hati dan waspada. Sebaiknya pakai fulus halal dari kerja keras.



Comments
Post a Comment